ANTARIKSA
ANTARIKSA
Bulan
Januari 2001, fisikawan yang terkenal dari Universitas St. Andrew yakni Nel
Ryan Harther mengumumkan bahwa ia dan peneliti Inggris lainnya akan menciptakan
sebuah lubang hitam di ruang laboratorium, ketika itu tidak ada yang merasa
terkejut terhadap hal demikian. Namun, beberapa hari yang lalu sebuah harian di
Rusia mengumumkan ramalan ilmuwannya bahwa lubang hitam tidak saja dapat dibuat
dalam ruang laboratorium, bahkan 50 tahun kemudian, ledakan lubang hitam yang
mempunyai energi mahadahsyat akan membuat bom atom yang mengerikan manusia
sekarang juga terbukti lebih buruk, menjadi pediatri yang tidak patut
dipersoalkan.
Pertimbangan
manusia menciptakan lubang hitam sebenarnya paling awal abad ke-20 tahun 80-an
dikemukakan oleh Profesor William Anroe dari Universitas British, Columbia, ia
berpendapat, bahwa manifestasi gelombang suara dalam zat cair dengan manifestasi
cahaya dalam lubang hitam sangat mirip, jika membuat kecepatan cairan melampaui
kecepatan bunyi, maka pada kenyataannya telah membentuk sebuah gejala lubang
hitam buatan dalam cairan tersebut. Sekalipun demikian, Dr. Ryan Harther
berencana bahwa lubang hitam buatan yang tercipta oleh karena kekurangan
gravitasi yang cukup, selain cahaya, mereka tidak dapat menelan semua benda
yang ada di sekeliling seperti lubang hitam yang sebenarnya.
Nebula
bentuk planet dengan planet tidak ada hubungan apa pun. Nebula dapat dilihat
menggunakan teleskop amatiran yang tidak besar, sudah dapat dilihat bentuk di
ring bulat yang tidak jelas batasannya, jika dilihat secara seksama sangat
mirip dengan sebuah planet, dan teleskop seperti Hubble yang persentasenya
berlipat-lipat dapat berhasil dilihat dengan jelas nebula berbentuk planet.
Sebuah
foto yang diperlihatkan di sini adalah nebula berbentuk planet yang tipikal
nomor seri NGC 3132 (nama informal adalah Nebula Selatan yang berbetuk spiral),
foto tersebut dipotret teleskop angkasa Hubble. Posisi NGC 3132 terletak di
angkasa belahan bumi selatan, jarak dengan bumi sekitar 2.000 tahun cahaya,
menurut ukuran standar alam semesta jaraknya dapat dikatakan sangat dekat
dengan bumi. Sama seperti semua nebula berbentuk planet, NGC 3132 adalah sebuah
gumpalan gas yang sedang mengembang di sekeliling gumpalan bintang tetap yang
hampir musnah, dan luas penampang lintang sekitar 0,5 tahun cahaya.
Astronom
mengatakan, bahwa mereka menemukan gejala angkasa yang indah dan menakjubkan,
teleskop angkasa Hubble berhasil merekam gambar badai alam semesta, pada arus
kisaran gas dengan pancaran interaksi badai yang terjadi di wilayah tersebut
dan jika dilihat sangat mirip lautan luas yang dahsyat (lihat gambar).
Foto
fenomena angkasa yang indah dan menakjubkan ini dipublikasikan untuk merayakan
13 tahun teleskop angkasa Hubble yang bergerak dalam orbit, nomor seri yang
tampak dalam foto adalah bintang tetap M17 dalam lingkup pembentukan pada
sebuah wilayah yang sangat kecil. Sama seperti Nebula Cygnus, M17 letaknya di
bintang Sagitarius yang memisahkan bumi kira-kira 5.500 tahun cahaya.
Gambar
mengisi ruang lingkup sekitar 3 tahun cahaya, ini dengan bumi sampai memisahkan
bumi paling dekat jaraknya setara dengan bintang tetap. Warna badai alam
semesta tergantung pada gas yang berbeda, warna merah menandakan belerang,
hijau menandakan hidrogen, dan warna biru menandakan oksigen. (erabaru.net)*
Penemuan
dalam dunia astronomi : penemuan planet baru dan kemungkinan adanya tanda-tanda
air dibawah permukaan Mars. Sebuah tim astronomi Amerika dari Universitas
California, Berkley, minggu lalu mengumumkan penemuan planet seperti Bumi
berorbit pada bintang seperti layaknya.
Seorang
anggota tim, Paul Butler dari institusi Carnegie, Washington mengatakan: “ini
adalah planet bintang yang terkecil yang pernah terdeteksi dan planet berbatu
angkasa jenis baru pertama.” Pada sekitar 7.5 kali dimensi planet kita, “ini
seperti saudara tua Bumi”.Meskipun tidak ada informasi langsung mengenai
komposisi planet. Berdasarkan dimensi dan orbitnya planet in kemungkinan
berbata-batu. “Saya pikir apa yang kita lihat disini adalah pertengahan antara
planet seperti Bumi dan versi panas raksasa es Uranus dan Neptunus,” Kata
Gregory Laughlin dari University of California.
Hanya 15 tahun cahaya jaraknya, dalam konstelasi Aquarius, planet baru ini
berorbit pada bintang kecil yang tidak seperti pada umumnya, Gliese 876,
bersama dengan planet raksasa gas yang pernah terdeteksi sebelumnya.
Seperti
diketahui secara umum, hukum gravitasi universal ditemukan oleh ilmuwan Inggris
Isaac Newton pada abad ke-17. Dengan berdasarkan data terhadap pengamatan
peredaran planet dalam sistem tata surya waktu itu, Newton memadukan hukum
pergerakan yang ditemukannya sendiri dan pendahulunya, telah menarik kesimpulan
tentang hukum gravitasi universal. Meskipun hukum gravitasi universal dalam
penjelasan peredaran planet telah memperoleh kesuksesan, namun di luar sistem
tata surya ia sama sekali tidak memperoleh pembuktian eksperimental.
Penerbangan
Pioneer membuat manusia untuk pertama kalinya mempunyai kesempatan mendeteksi
secara akurat hukum gravitasi universal dalam “standar besar”, dan keganjilan
orbit Pioneer menunjukkan bahwa gravitasi universal mungkin masih menyimpan
kemisteriusan yang tidak kita ketahui.